Rabu, 05 Oktober 2011

MENETAPKAN TITAR LARUTAN KMnO4 DENGAN LARUTAN BAKU ASAM OKSALAT 0,1000 N



I.      MAKSUD DAN TUJUAN
1.      Maksud
Mencari titar larutan KMnO4 menggunakan larutan baku Asam Oksalat 0,1000 N.
2.      Tujuan
Menetapkan titar larutan KMnO4 dengan menggunakan larutan baku Asam Oksalat 0,1000 N dan menghitung kadarnya dalam g/l tanpa menggunakan indikator karena KMnO4 bersifat oksidator.

II.      TEORI DASAR
Untuk menetapkan titar larutan KMnO4 dan kadarnya dapat dilakukan dengan cara titrimetri. Titrimetri adalah cara analisa jumlah berdasarkan pengukuran volume larutan pereaksi yang mempunyai kepekatan tertentu yang direaksikan dengan larutan contoh yang sedang ditetapkan kadarnya. Dalam percobaan ini metode penitaran yang digunakan adalah titrasi oksidimetri yaitu dengan cara permanganometri. Dalam titrasi permanganometri digunakan larutan penitar KMnO4 (Kalium permanganat) yang merupakan suatu oksidator. Titrasi dengan larutan KMnO4 umumnya dititrasi dengan larutan yang tidak berwarna karena KMnO4 sudah berwarna violet dan biasanya digunakan pada kain denim.
Syarat-syarat berlangsungnya titrasi cara permanganometri adalah :
Ø  Harus dalam suasana asam kuat karena pH yang yang harus dicapai   adalah sampai pH 4.
Ø  Suhu antara 40-70 ˚C atau maksimal  70 ˚C. Apabila suhu dibawah  40 ˚C maka reaksi akan berjalan lambat.
Ada dua lingkungan pH yang dapat mempengaruhi daya oksidasi larutan KMnO4 sehingga daya oksidasi tersebut berbeda kekuatannya.
Dalam suasana asam reaksinya sebagai berikut :
2KMnO4 + 3H2SO4         K2SO4 + 2MnSO4 + 3H2O + 5O
Sedangkan dalam lingkungan netral atau basa reaksinya sebagai berikut :
2KMnO4 + H2O         2MnO2 + KOH + 3O
         Jadi menurut reaksi diatas oksidasi paling kuat terjadi dalam lingkungan asam. Larutan baku standar yang digunakan dalam titrasi ini adalah Asam Oksalat ( COOH )2 0,1000 N. Larutan baku standar adalah suatu larutan yang mempunyai kestabilan yang baik yaitu dalam penyimpanan yang lama dan tidak mudah memuai serta tidak mudah berubah. Larutan baku Asam Oksalat biasanya digunakan sebagai larutan baku standar untuk titrasi alkalimetri (pada NaOH) dan pada titrasi oksidimetri (cara permanganometri dengan larutan KMnO4).
Larutan yang digunakan sebagai pengasam adalah larutan H2SO4 4N  karena H2SO4 bersifat asam kuat. Reaksi oksidasi akan dipercepat apabila berlangsung pada suhu yang agak tinggi yaitu antara 60 – 70 ˚ C , sehingga biasanya sebelum dititar larutan dipanaskan sebentar sampai 60 – 70 ˚ C kemudian baru dititrasi dengan larutan KMnO4. Dalam titrasi KMnO4 ini tidak diperlukan oksidator lagi karena KMnO4 sendiri sudah berwarna sehingga titik akhir ditunjukkan oleh warna KMnO4 yaitu merah jambu.

III.      REAKSI
2KMnO4 + 3H2SO4         K2SO4 + 2MnSO4 + 3H2O + 5O
5 ( COOH )2          5H2O + 5CO2
2KMnO4 + 3H2SO4 + 5(COOH )2        K2SO4 +  2MnSO4 + 5CO2 + 8 H2O + 5O

IV.      ALAT DAN PEREAKSI
1.      Alat yang digunakan :
Ø  Buret 50 ml
Ø  Erlenmeyer 250 ml
Ø  Pipet volume 10 ml
Ø  Gelas ukur 100 ml
Ø  Corong
Ø  Pembakar
Ø  Gelas piala 100 ml
2.      Pereaksi yang digunakan :
Ø  Larutan baku ( COOH )2 0,1000 N
Ø  Larutan KMnO4
Ø  Larutan H2SO4 4 N

V.      CARA KERJA
1.      Membersihkan buret dan membilasnya dengan air suling.
2.      Mengisi buret dengan larutan KMnO4 yang akan ditetapkan titarnya.
3.      Memipet 10 ml larutan baku Asam Oksalat ke dalam Erlenmeyer.
4.      Mengasamkan larutan tersebut dengan 10 ml larutan H2SO4 4 N.
5.      Memanaskan larutan tersebut sampai 60-70˚ C.
6.      Menitar larutan tersebut selagi panas dengan larutan KMnO4 dari buret sampai titik akhir yang berwarna merah jambu muda.
7.      Menghitung titar KMnO4 dan kadarnya dalam g/l.

VI.      DATA PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN
Data Percobaan
Volume titrasi ( V KMnO4 )            = 9,50 ml
V H2C2O4                                                      = 10,00 ml
N H2C2O4                                                      = 0,1000 N
Perhitungan
V1 . N1 (H2C2O4 )     = V2 . N2 (KMnO4 )
10,00 ml . 0,1000 N = 9,50 ml . N2
                    1,00 ml = 9,50 ml . N2
       N2 = 0,1052 N

VII.      DISKUSI
Dalam percobaan titrimetri ( cara permanganometri ) pada larutan KMnO4 0,1 N dengan larutan baku Asam oksalat 0,1000 N tidak terjadi banyak kesalahan. Hal ini karena titrasi hanya dilakukan satu kali sehingga tidak diperoleh selisih antara titrasi awal dan titrasi akhir. Selama percobaan berlangsung, kesalahan-kesalahan dapat diminimalisir karena langkah percobaan yang cukup mudah, alat-alat praktikum dalam kondisi baik, dan waktu percobaan yang singkat. Keadaan ini tentu sangat memudahkan praktikan untuk memperoleh hasil yang maksimal.
Dalam praktikum ini zat yang akan dititar adalah KMnO4 yang bersifat oksidator sehingga tidak memerlukan indikator dalam proses titrasinya. Umumnya titrasi larutan KMnO4 menggunakan larutan yang tidak berwarna karena KMnO4 sendiri sudah berwarna violet. Titrasi permanganometri harus dalam suasana asam kuat sehingga harus digunakan H2SO4 sebagai pengasamnya. Hal ini dilakukan karena jika tidak berada dalam suasana asam kuat maka perubahan warna KMnO4 tidak akan terlihat. Volume H2SO4 yang digunakan hanya 10 ml karena kadar H2SO4 sudah sangat pekat yaitu 4N. Karena H2SO4 bersifat keras dan berbahaya jika terhirup dan jika terkena kulit, maka pengambilannya dengan menggunakan gelas ukur. Dalam reaksi ini H2SO4 hanya berfungsi sebagai pengasam sehingga H2SO4 tidak ikut bereaksi, maka keakuratan volume H2SO4 tidak mempengaruhi hasil titrasi. Larutan ini kemudian harus dipanaskan sampai suhu ± 70 ˚C agar reaksinya berlangsung dengan cepat. Pemanasan pada suhu melebihi 70 ˚C akan menyebabkan KMnO4 pecah menjadi KO2 dan MnO2.

VIII.      KESIMPULAN
Kadar KMnO4 = 0,1052 N


Baca Artikel lainya:

0 comments:

Posting Komentar