Tweet |
5 Pemain Muda Indonesia yang Bermain di Liga Eropa dan Amerika
Terpilihnya
Ketua Umum PSSI yang baru Djohar Arifin Husin untuk masa jabatan
2011-2015 membuka harapan baru persepakbolaan Indonesia. Berbagai macam
program akan digulirkan agar Merah-Putih mampu bersaing di level
Internasional. Salah satunya mengirimkan duta-duta muda berlatih di luar
negeri. Sebelum Djohar terpilih, Indonesia telah memiliki pemain masa
depan yang harus diperhatikan agar bisa terus dijaga sehingga bisa
mewujudkan mimpi Indonesia di level Internasional. Berikut 5 pemain masa
depan Indonesia yang kini berlaga di kompetisi luar negeri dari i
1. Syamsir Alam (Penarol/Uruguay)
Striker
Sociedad Anonima Deportiva (SAD) Indonesia yang berlaga di kompetisi
Uruguay U-17 dan U-19 ini menjadi talenta pertama yang menarik perhatian
klub Penarol untuk meminangnya. Kini pemain kelahiran Balingka, IV
Koto, Agam, Sumatera Barat, 6 Juli 1992 menjadi skuad inti Penarol U-19.
Grafik positif yang diperlihatkannya bersama Penarol meninggalkan
sebuah harapan besar akan datangnya pengganti, Kurniawan Dwi Julianto
dan Bambang Pamungkas di tim Merah-Putih.
2. M. Zainal Haq (Penarol/Uruguay)
Sama
seperti Syamsir, M. Zainal Haq menyanggupi bergabung bersama Penarol
yang terang-terangan membutuhkan jasanya di lapangan. Pemaon kelahiran,
Sidoarjo, 5 April 1992 ini piawai bermain di sektor pertahanan. Namun
kelebihan lainnya bisa beroperasi di pisisi gelandang. Termasuk pemain
serbabisa inilah yang membuat Penarol tertarik membawa Zainal bergabung.
Zainal juga memperlihatkan konsistensinya bersama timnas Indonesia
sejak bergabung di Timnas U-16, Timnas U-17, Timnas U-19 dan telah
menyumbang 5 gol untuk tim Merah-putih.
3. Yericho Christiantoko (CS Vise/Belgia)
Bergabung
bersama tim SAD Indonesia berguru di Uruguay membuatnya semakin matang.
Tipikal permainan jebolan akademi Arema Malang ini dianggap seperti
pendahulunya, Aji Santoso. Dengan usianya yang masih muda, kelahiran
Malang 14 Januari 1992 ini memperlihatkan kematangannya sepulangnya dari
Uruguay. Dengan pengalamannya itu, Yericho diminati klub Belgia, Cercle
Sportif Vise untuk bergala di Divisi II. Peran keluarga Bakrie sebagai
pemilik saham terbesar klub tersebut sangat besar dalam mendatangkan
Yericho.
4. Alfin Ismail Tuasalamony (CS Vise/Belgia)
Generasi
baru pesepakbola asal Maluku yang memperlihatkan eksistensinya bersama
timnas Indonesia. Membela Timnas U-16, U-17, U-19 (SAD) membuat Alfian
dipercaya akan menjadi salah satu tulang punggung timnas Indonesia.
Untuk semakin mematangkan potensi yang dimilikinya pemain kelahiran
Maluku, 13 November 1992, diboyong CS Vise untuk merumput di Liga Belgia
dengan durasi 1 musim kompetisi. Teknik dribling yang dimiliki Alfian
sangat menonjol dibandingkan pemain lainnya.
5. Yandi Sofyan Munawar (CS Vise/Belgia)
Koleksi
20 gol bersama SAD Indonesia saat berlaga di Kompetisi U-19 Uruguay
menjadi referensi penting bagi CS Vise untuk menggunakan jasanya. Selain
itu pemain kelahiran, Garut 25 Mei 1992 ini memiliki skill mumpuni
untuk menjadi seorang penyerang. Adik kandung dari mantan striker timnas
Zaenal Arif ini diprediksi bisa meneruskan kejayaan sang kakak saat
bersama timnas Indonesia. Akurasi tendangan dan bisa menempati penyerang
sayap menjadi kelebihan yang bisa dimanfaatkan CS Vise
0 comments:
Posting Komentar