Tweet |
Gusti
Kanjeng Ratu Hemas dari Keraton Yogyakarta Hadiningrat meminta agar
Ponimin, warga Dusun Kaliadem, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan,
Kabupaten Sleman, yang selamat dari letusan Gunung Merapi, menjadi
penunggu gunung tersebut, menggantikan Mbah Maridjan.
Hemas mengatakan hal tersebut, ketika mengunjungi Ponimin yang mengungsi di rumah kerabatnya di Dusun Ngenthak, Desa Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (28/10).
"Yo wis kowe saiki sing tunggu Merapi (ya sudah kamu sekarang yang menunggu Merapi)," kata Hemas kepada Ponimin, usai mendengarkan cerita Ponimin bersama istrinya, terkait bagaimana keluarga tersebut menyelamatkan diri dari letusan Gunung Merapi.
Namun saat itu, Ponimin tidak segera menyanggupi permintaan Hemas dengan mengatakan, "Kulo dereng saged matur sakmeniko (saya belum bisa menjawab saat ini)".
Karena Ponimin belum bisa memberikan jawaban, maka Hemas memberikannya waktu kepada Ponimin dengan mengatakan, "Yo wis kuwi dirembug mengko wae (ya sudah nanti dibicarakan lain waktu saja)".
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia ini mengunjungi tempat tinggal sementara Ponimin di Desa Umbulmartani, Kabupaten Sleman. bersama empat anggota DPD RI, yakni Hafidh Asrom, Bambang Suroso, Supardi, dan Nurmawati.
Hadir juga pada kunjungan tersebut Wakil Bupati Sleman Sri Wahyuni.
Pada kunjungan tersebut Hemas menanyakan bagaimana pegawai Desa Kepuharjo tersebut bisa menyelamatkan diri dari serbuan awan panas yang menerjang desanya.
Menurut Ponimin, dirinya beserta istri dan lima putra-putrinya berhasil menyelamatkan diri dengan cara ajaib yakni berlindung dibalik kain mukena setelah digunakan istrinya shalat maghrib. "Rumah saya hancur, tapi alhamduillah kami selamat," kata Ponimin yang mengalami luka bakar di kedua telapak kakinya.
Menurutnya, tempat tinggalnya tidak terlalu jauh dengan tempat tinggal Mbah Maridjan, yakni hanya sekitar satu kilometer ke arah timur.
Namun, Mbah Marjian tewas akibat awan panas pada letusan Gunung Merapi pada Selasa (26/10) petang dan jenazahnya ditemukan tim SAR di rumahnya yang hancur pada Rabu (27/10) pagi.
Dalam kesempatan tersebut, Ponimin juga mengatakan, informasi secara gaib yang diterimanya, Gunung Merapi masih akan meletus lagi. [EL, Ant]
Hemas mengatakan hal tersebut, ketika mengunjungi Ponimin yang mengungsi di rumah kerabatnya di Dusun Ngenthak, Desa Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (28/10).
"Yo wis kowe saiki sing tunggu Merapi (ya sudah kamu sekarang yang menunggu Merapi)," kata Hemas kepada Ponimin, usai mendengarkan cerita Ponimin bersama istrinya, terkait bagaimana keluarga tersebut menyelamatkan diri dari letusan Gunung Merapi.
Namun saat itu, Ponimin tidak segera menyanggupi permintaan Hemas dengan mengatakan, "Kulo dereng saged matur sakmeniko (saya belum bisa menjawab saat ini)".
Karena Ponimin belum bisa memberikan jawaban, maka Hemas memberikannya waktu kepada Ponimin dengan mengatakan, "Yo wis kuwi dirembug mengko wae (ya sudah nanti dibicarakan lain waktu saja)".
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia ini mengunjungi tempat tinggal sementara Ponimin di Desa Umbulmartani, Kabupaten Sleman. bersama empat anggota DPD RI, yakni Hafidh Asrom, Bambang Suroso, Supardi, dan Nurmawati.
Hadir juga pada kunjungan tersebut Wakil Bupati Sleman Sri Wahyuni.
Pada kunjungan tersebut Hemas menanyakan bagaimana pegawai Desa Kepuharjo tersebut bisa menyelamatkan diri dari serbuan awan panas yang menerjang desanya.
Menurut Ponimin, dirinya beserta istri dan lima putra-putrinya berhasil menyelamatkan diri dengan cara ajaib yakni berlindung dibalik kain mukena setelah digunakan istrinya shalat maghrib. "Rumah saya hancur, tapi alhamduillah kami selamat," kata Ponimin yang mengalami luka bakar di kedua telapak kakinya.
Menurutnya, tempat tinggalnya tidak terlalu jauh dengan tempat tinggal Mbah Maridjan, yakni hanya sekitar satu kilometer ke arah timur.
Namun, Mbah Marjian tewas akibat awan panas pada letusan Gunung Merapi pada Selasa (26/10) petang dan jenazahnya ditemukan tim SAR di rumahnya yang hancur pada Rabu (27/10) pagi.
Dalam kesempatan tersebut, Ponimin juga mengatakan, informasi secara gaib yang diterimanya, Gunung Merapi masih akan meletus lagi. [EL, Ant]
Baca Artikel lainya:
berita
- PENENTUAN AWAL RAMADHAN 2012
- 10 Kampus Ilmu Komputer Terbaik di Dunia
- HASIL QUICK COUNT PERHITUNGAN CEPAT PILKADA JAKARTA
- 10 Teknologi Asli Buatan dari Jerman
- 10 KEAJAIBAN ALAM YANG MEMBEKU
- PREDIKSI PEMENANG PILKADA JAKARTA 2012
- PREDIKSI JUARA PIALA EROPA SPANYOL VS ITALIA
- KOTA TERMEGAH TERMAHAL DAN TERMEWAH (DUBAY)
- 10 LETUSAN GUNUNG BERAPI TERDAHSYAT DI DUNIA
- KEMBAR TAPI BEDA BANGET
islami
- UCAPAN HARI RAYA IDUL ADHA TERBARU
- KUMPULAN KATA MUTIARA ISLAMI
- PENENTUAN AWAL RAMADHAN 2012
- KATA MUTIARA MENYAMBUT BULAN SUCI RAMADHAN 2012
- indahnya wanita berhias
- MANFA'AT WUDHU DARI SISI KESEHATAN
- Injil 1.500 Tahun Ungkap Kenabian Muhammad Saw
- NABI MUHAMMAD SAW MENURUT PARA TOKOH DUNIA
- ARE YOU HAPPY TO BE MUSLIM??
- MULTI LEVEL MARKETING (MLM) MENURUT HUKUM ISLAM
0 comments:
Posting Komentar