Tweet |
Serat
sutera merupakan serat protein yang strukturnya berupa polipeptida, bersifat
hidrofil dan daya serap airnya besar, moisture regain (MR) sutera 11%. Gugus
amina dan karboksil pada serat protein merupakan gugus fungsi yang berperan
untuk mengadakan ikatan dengan ion zat warna berupa ikatan ionic
(elektrovalen).
Komposisi serat sutera sebagai berikut :
ý Fibrovin
(serat) : 76%
ý Serisin
(perekat) : 22%
ý Lilin : 1,5%
ý Garam-garam
mineral : 0,5%
Fibrovin adalah
protein yang tidak mengandung belerang, tidak larut didalam alkali lemah dan
sabun.
Serisin adalah
protein yang tidak mengandung belerang, dan merupakan protein Albumin yang
tidak larut dalam air dingin, tetapi menjadi lunak didalam air panas, dan larut
dalam alkali lemak atau sabun. Serisin menyebabkan serat sutera mentah,
pegangannya kaku dan kasar, dan merupakan pelindung serat selama pengerjaan
mekanik. Supaya kain sutera menjadi lembut, berkilau dan dapat dicelup, serisin
harus dihilangkan, biasanya dengan pemasakan didalam larutan sabun. Dalam
pemasakan ini, lilin dan garam-garam mineral juga ikut hilang.
Sifat Fisika
Kekuatan serat sutera dalam keadaan kering 4-4,5 g/d
dengan mulur 20-25%, dan dalam keadaan basah 3,5-4,0 g/d dengan mulur 25-30%.
Serat sutera dapat kembali ke panjang semula setelah mulur 4%, tetapi kalau
mulurnya lebih dari 4%, pemulihannya lambat dan tidak kembali ke panjang
semula.
Sifat
khusus dari sutera adalah bunyi gemerisik (scroop) yang timbul, apabila serat
saling bergeseran. Sifat ini bukan pembawa sutera, tetapi merupakan hasil
pengerjaan dengan larutan asam encer, yang mekanismenya belum diketahui.
Untuk mengimbangi hilangnya berat dari serisin, maka
sutera diberati dengan cara merendamnya didalam larutan garam-garam timah dalam
asam. Pemberatan ini juga mengembalikan sifat peregangan dan sifat menggantung
dari sutera, tetapi akan mengurangi kekuatannya dan akan mempercepat kerusakan
karena sinar matahari.
Sifat Kimia
Sutera
tidak dirusak oleh larutan asam encer hangat, tetapi larut dan akan dirusak
oleh asam kuat. Sutera kurang tahan asam tetapi lebih tahan alkali meskipun
dalam konsentrasi rendah. Pada suhu tinggi akan terjadi kemunduran pada
kekuatannya. Sutera tahan terhadap semua pelarut organic, tetapi larut didalam
kuproamonium hidroksida dan kuprietilena diamida.
Sutera kurang tahan terhadap zat-zat oksidator sepeti
kaporit dan sinar matahari, tetapi lebih tahan terhadap serangan secara biologi
dibandingkan dengan serat-serat alam yang lain.
0 comments:
Posting Komentar