Kata “design” yang biasa digunakan dalam tekstil, mempunyai perbedaan sedikit dengan arti umum yang biasa digunakan untuk istilah disain pada umumnya. Dalam tekstil, pengertian “disain”adalah sama dengan pattern atau pola atau figure, dimana selalu diulangi baik kearah vertical maupun arah horizontal didalam kainnya.
Pada umumnya, tekstil design dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
Structural design
Surface design
Dalam kehidupan sehari-hari kain merupakan salah satu bahan yang sangat penting dan utama. Kain ini dapat dibuat produk apa saja, misalnya pakaian. Pakaian ini merupakan salah satu kebutuhan primer yang harus selalu dipenuhi. Dengan fungsi pakaian itu sendiri yaitu dapat melindungi tubuh dari sinar matahari, binatang buas, dan untuk menutupi aurat. Pakaian ini bisa dibuat dengan cara ditenun, dirajut, disulam, dan non woven. Kain tenun merupakan salah satu jenis kain tekstil tertua di dalam sejarah pakaian manusia. Bahkan kata “tekstil” sendiri, berasal dari kata kerja bahasa latin “texere” berarti menenun yaitu membuat kain dengan cara penyilangan atau penganyaman dua kelompok benang yang saling tegak lurus sehingga membentuk anyaman benang-benang. Selanjutnya kata “kain tenun” itu sendiri berubah menjadi “tekstil” atau “bahan tekstil” yang identik dengan pengertian “bahan pakaian” karena pada umumnya kain tenun digunakan untuk bahan pakaian.
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa kain tenun dibentuk dengan cara menyilangkan dan menganyamkan dua kelompok benang yang saling tegak lurus posisinya sehingga membentuk kain tenun dengan konstruksi tertentu. Dua kelompok benang yang dimaksud adalah kelompok benang yang membentuk ke arah panjang kain (vertical) yang disebut benang lusi dan kelompok benang yang membentuk ke arah lebar kain (horizontal) yang disebut benang pakan. Agar dihasilkan kain yang memiliki mutu, pola dan sifat seperti yang dikehendaki, maka diperlukan unsur-unsur yang merupakan bangunan atau konstruksi dari kain tersebut. Jenis kain tenun mempunyai berbagai macam variasi, yang satu sama lain dapat berbeda mutu, sifat maupun polanya. Bahkan dengan jenis anyaman yang sama dapat dibuat macam-macam variasi kain yang mempunyai rupa dan karakteristik berbeda.
Faktor yang mempengaruhi antara lain :
Jenis serat tekstil yang digunakan.
Jenis benang yang digunakan.
Ketentuan kain.
Persiapan.
Anyaman.
Pertenunan.
Pengubahan permukaan kain, dan sifat kain.
Bentuk design dan motif.
Anyaman tekstil dapat dibagi menjadi 6 golongan, yaitu :
Anyaman dasar
Anyaman dasar
Anyaman keper
Anyaman satin
Anyaman turunan
Anyaman turunan dari anyaman polos. Anyaman ini dapat dibedakan dalam turunan langsung dan turunan tidak langsung.
Anyaman turunan dari anyaman keperturunan anyaman keper . Ayaman ini dapat dibedakan dalam turunan langsung dan turunan tidak langsung.
Anyaman turunan dari anyaman satin.
Anyaman campuran
Anyaman dengan benang berwarna
Anyaman untuk tenunan rangkap
Anyaman khusus
Misalnya : anyaman handuk, anyaman berbulu, anyaman dengan benang pengisi, anyaman permadani dan lain-lain.
Baca Artikel lainya:
0 comments:
Posting Komentar