Nama-nama lain yang biasanya digunakan pada anyaman polos yaitu : Anyaman blacu, plat, tabby, taffeta (taffeta weave), plain (plain weave).
Anyaman polos mempunyai ciri-ciri dan karakteristik sebagai berikut:
Mempunyai rapot yang paling kecil dari semua jenis anyaman.
Paling tua dan sederhana
Paling luwes untuk kain
Dari jarang sampai dengan padat
Dari paling ringan sampai dengan paling berat
Dengan berbagai ragam disain
Bekerjanya benang-benang lusi dan pakan paling sederhana, yaitu: 1-naik, 1-turun.
Simetris
Kain relative kuat
Ulangan rapot : kearah horizontal (lebar kain) atau kearah pakan diulangi sesudah 2 helai pakan. Pengulangan ke arah vertikal (panjang kain) atau ke arah lusi, diulangi sesudah 2 helai lusi.
Jumlah silangan paling banyak diantara jenis anyaman yang lain.
Jika faktor-faktor yang lain sama, maka anyaman polos mengakibatkan kain dengan anyaman polos menjadi kain paling kuat daripada kain dengan anyaman lain dan letak benang lebih teguh atau tak mudah berubah tempat.
Anyaman polos paling sering dikombinasikan dengan faktor-faktor konstruksi kain yang lain daripada jenis anyaman yang lainnya.
Tetal lusi dan tetal pakan pada anyaman polos mempunyai perpencaran (range) yang lebih besar daripada anyaman lain (10 helai/inch – 200 helai/inch). Perpencaran berat kain lebih besar daripada anyaman lain (0,25 oz/yds2 – 52 oz/yds2).
Anyaman polos lebih sesuai untuk diberi rupa yang lain dengan jalan mengadakan ubahan-ubahan desain, baik pengubahan pada structural design maupun pengubahan pada surface design dibandingkan dengan anyaman lainnya.
Pada umumnya, kain dengan anyaman polos penutupan kainnya (fabric cover) berkisar pada 25 % - 75 %.
Anyaman polos dapat dipakai untuk kain yang jarang dan tipis (open construction / sheer texture) dengan hasil yang memuaskan dari anyaman yang lain.
Banyak gun yang digunakan minimum 2 gun, tetapi untuk tetal lusi yang tinggi digunakan 4 gun atau lebih.
Anyaman polos banyak dipakai untuk kain dengan konstruksi medium, dengan fabric covers 51 % - 75 %. Penutupan lusi dan pakan berkisar 31 % - 50 %.
Anyaman polos untuk kain padat (close construction), biasanya menggunakan benang pakan yang lebih kasar daripada benang lusi.
Karakteristik dari jenis ini cenderung menunjukan rip (rusuk horizontal pada permukaan kain.
Baca Artikel lainya:
0 comments:
Posting Komentar