Tweet |
2.1. PENGANJIAN
Ø KANJI
Zat kanji/pati (starch) atau bahasa latinnya Amylum, yang berarti tepung halus,
adalah suatu substansi glukosida yang terdapat banyak sekali pada spesies
tanaman. Zat kanji tersebut terdiri dari butiran-butiran sferik yang kecil
sekali dengan ukuran dan bentuk beragam tergantung pada jenis tanamannya.
Tanaman memproduksi zat kanji dengan pengasimilasian CO2 dan ditimbun pada biji atau umbinya dalam
bentuk karbohidrat. Secara komersial kanji didapat dengan merendam parutan ubi
atau tepung biji tanaman yang mengandung banyak zat kanjinya dalam air dingin.
Konstitusi kimia zat kanji sangat beragam. Bila
diberi air panas kemudian didinginkan maka zat zat kanji tersebut akan
membentuk pasta atau gel, yang terjadi oleh adanya hidrasi, penggembungan, dan
akhirnya perekahan butir zat kanji tersebut. Zat kanji tersebut merupakan
campuran dari dua polisakarida, yaitu amilosa dan amilopektin yang berasal dari
penambahan molekul molekul glukosa. Air panas dapat menyebabkan kanji terpisah
menjadi dua bagian, yaitu yang bersifat tidak larut (amilopektin) dan larut
dalam air (amilosa).
Ø KANJI PVA
(POLIVINILALKOHOL)
Polivinilalkohol atau PVA tidak dibuat dari
monomer, tetapi dari polimerisasi monomer vinil asetat. Bila reaksi
hidrolisanya dikendalikan maka akan diperoleh PVA yang terhidrolisa penuh. Bila
reaksi hidrolisanya tidak terkendali maka akan diperoleh PVA yang terhidrolisa
sebagian. PVA yang terhidrolisa penuh masih mengandung 1-2% gugus eter, dan
jumlah tersebut menunjukkan banyaknya –(OCOCH3) yang diganti oleh gugus –OH.
PVA yang terhidrolisa sebagian, misalnya PVA 88%, lebih mudah larut dalam air.
Semakin panjangrantai molekulnya makin tinggi viskositasnya.
PVA banyak digunakan pada industri tekstil karena
sifat fleksibilitas dan ketahanan terhadap abrasinya berkat gugus-gugus –OH-nya
yang membentuk dwikutub. Efek panas seperti pada pembakaran bulu atau
termodifikasi dapat memberikan pengaruh buruk terhadap proses penghilangan
kanjinya. Pemanasan akan menyebabkan kristalisasi kanji dimana bentuk
kristalisasi ini membuatnya menjadi tidak mudah larut dalam air, oleh sebab itu
perlakuan panas pada suhu tinggi sebelum penghilangan kanji harus dihindari.
Prinsip penghilangan kanji adalah:
PEMBASAHAN PENGGELEMBUNGAN PENDISPERSIAN
(wetting) (swelling) (dispersion)
Makin tinggi suhu makin baik untuk kondisi
penghilangan kanji. Penghilangan PVA juga akan lebih baik dengan penambahan
surfaktan dan pelunak air. Dengan adanya zat-zat tersebut serat menjadi lebih
mudah terbasahi dan ini akan menyebabkan penggembungan kanji sehingga akan
terdispersi dengan mudah. PVA tidak dapat di-biodegradasi tetapi dapat dengan mudah didaur ulang dengan
ultrafiltrasi. Sifat lain yang kurang mengguntungkan adalah ssngat peka
terhadap elektrolit dan pH alkali.
Ø FIKSASI
KANJI
Penyempurnaan menggunakan campuran zat kanji
merupakan pelapisan serat dengan lapisan film pelindung yang pada akhirnya
lapisan tersebut harus mudah dihilangkan pada saat proses panghilangan kanji.
Oleh sebab itu, suatu ikatan yang terlalu kuat antara serat dan kanji bukan
merupakan hal yang utama, lebih disukai ikatan tersebut berupa ikatan hydrogen
atau van der waals atau jenis ikatan elektrostatik yang relativ lemah dan
sifatnya fisik. Fikasasi tersebut dapat berbentuk gaya-gaya dwikutub atau
elektrolit. Suatu dwikutub listrik terdiri dari dua pusat dengan muatan yang
sama tapi berlawanan δ+ dan δ-, terpisahkan dengan jarak yang kecil sekali.
Untuk kopolimer-kopolimer tertentu penambahan sifat kalarutanya diperoleh
dengan konjugasi dua gugusan, yakni gugus dwikutub dan elektrolit yang berada
pada molekul yang sama.
Ø PENGANJIAN
Penganjian bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
benang lusi untuk ditenun, dengan mengurangi koefisien gesekan antara benang
dengan benang dan benang dengan logam. Gaya gesekan yang timbul selama kontak
terjadi berlawanan dengan arah gerakan benang dan sangat bergantung pada bentuk
lapisan permukaan benang. Kanji akan melapisi profil kekasaran permukaan
benang,serta membuat permukaan benang menjadi licin dan benangnya lentur. Dengan
demikian benang lusi tidak akan mudah putus akibat gesekan. Selain itu penganjian
bertujuan untuk memadatkan benang pada kain, merapatkan anyaman kain,
memudahkan pencucian karena kotoran melekat
pada lapisan kanji saja. Hasil penyempurnaan tergantung dari jenis zat
yang digunakan, viskositas larutan, penetrasinya kedalam serat.
0 comments:
Posting Komentar