Senin, 03 Oktober 2011

Silicone sebagai Zat Pelemas


Untuk memberikan efek pegangan yang lebih lembut dan lemas pada kain tertentu, terutama untuk kain kebutuhan konveksi diperlukan penyempurnaan pelemas yang memakai zat pelemas. Penyempurnaan pelemas ini  termasuk penyempurnaan secara kimia karena dalam pengerjaannya digunakan zat kimia.
Zat pelemas adalah suatu zat yang biasa digunakan dalam proses penyempurnaan untuk mendapatkan sifat bahan menjadi lembut, lemas, licin, tidak rapuh dan anti statik. Zat pelemas yang biasa digunakan merupakan suatu zat yang mengandung minyak/lemak. Zat pelemas ini dapat digunakan sebagai zat penyempurnaan tersendiri maupun ditambahkan dengan zat penyempurnaan lain untuk memperoleh kelemasan, kehalusan, pegangan penuh dan lembut serta kesupelan pada bahan tekstil. Sifat tersebut didapat karena terjadi penurunan koefisien gesekan antara serat atau filamen-filamen benang.
Pada dasarnya zat pelemas merupakan senyawa lemak dengan rantai panjang yang diemulsikan, dibuat dari bahan alam seperti minyak, lemak dan berbagai jenis sabun. Berdasarkan ionisasinya dalam air, zat pelemas dibagi menjadi zat pelemas golongan anionik, kationik, nonionik maupun amfoter. Pada percobaan kali ini, zat pelemas yang digunakan adalah silikon yang tergolong zat pelemas nonionik
Zat pelemas nonionik adalah zat pelemas yang tidak mempunyai muatan ion, merupakan zat pelemas yang tidak reaktif. Zat pelemas ini umumnya dapat dipakai bersama-sama dengan zat penyempurnaan lainnya, walaupun substantivitasnya kecil. Zat pelemas tersebut tidak memberikan sifat pelemasan yang permanen pada serat karena tidak bereaksi dengan serat, melainkan hanya membentuk lapisan film tipis pada permukaan serat saja. Oleh karena itulah, maka ketahanan cucinya kurang baik. Pada umumnya, zat pelemas ini banyak digunakan dalam campuran dengan zat pelemas anionik atau kationik. Kerja zat pelemas ini tidak terpengaruh oleh pH larutan, stabil terhadap elektrolit, tidak terpengaruh oleh air sadah dan tidak memberikan efek kekuning-kuningan. Salah satu contoh dari resin golongan ini adalah silikon.
Senyawa silikon berbentuk emulsi silikon yang dapat dipakai pada bahan dari kapas, wol, sintetik dan serat campuran.senyawa silikon dapat digunkan sebagai zat pelemas (softener), zat anti busa (antifoam agent), zat tolak air (water repellent agent), dan lain-lain. Stabilitas ikatan Si-O dan Si-C yang tinggi menyebabkannya mempunyai yang bagus terhadap panas, cuaca, kelembaban, oksidasi dan bantingan-bantingan selama penyimpanan. Tekanan permukaan yang rendah dari kelompok metil, memberikanya sifat kebebasan dan pelumasan (release and lubrication) yang baik.
Mekanisme kerja zat pelemas terhadap bahan ada beberapa cara yaitu :
1.     Pembentukan lapisan film yang lembut diatas serat.
2.    Kemampuan menarik dan menyimpan kelembaban (attracting and holding moisture)
3.    Pelapisan serat dengan asam lemak amina, campuran polietilena dan wax, atau dengan larutan silikon.


Baca Artikel lainya:

0 comments:

Posting Komentar