Rabu, 30 November 2011

PRETREATMENT PADA KAIN POLIESTER (SIMULTAN)


A.   PROSES SIMULTAN DAN MEKANISMENYA
Tujuan dari proses simultan adalah untuk menghilangkan berbagai kotoran alam dan luar pada bahan tekstil yang kelebihannya adalah cepat dan murah sedangkan kekurangannya adalah hasil yang diperoleh masih kurang dibandingkan dengan proses secara terpisah terutama untuk serat alam, sedangkan untuk serat sintetik hasilnya relatif sama. Proses ini banyak digunakan terutama untuk serat sintetik dan campuran karena macam dan jumlah kotoran yang harus dihilangkan tidak sebanyak pada serat alam, namun terkadang juga dilakukan pada serat kapas dan rayon. Prinsip dari proses simultan adalah adanya kesamaan kondisi proses dan zat yang digunakan tidak saling mengganggu tujuan masing-masing proses persiapan penyempurnaan yang dilakukan. Mekanisme prosesnya sama persis dengan proses yang dilakukan terpisah.
B.   PROSES PEMASAKAN (SCOURING)
Pemasakan merupakan proses persiapan yang memegang peranan penting bagi bahan tekstil karena dengan pemasakan akan memudahkan bahan untuk menyerap zat-zat yang ada pada proses basah berikutnya. Tujuan pemasakan adalah untuk memperoleh bahan tekstil yang bersih atau untuk menghilangkan kotoran alami baik berupa lemak, minyak, pektin, serisin, gum,kulit biji kapas (pada serat selulosa dan protein) dan kotoran dari luar seperti oli, debu, spinning oil (pada serat sintetik) sehingga meningkatkan daya serap pada seluruh permukaan bahan secara merata.
Mekanisme proses pemasakan adalah menyabunkan kotoran berupa lemak, oli, serisin, gum sehingga dapat larut dalam air serta melepaskan kotoran akibat efek detergensi dari larutan pemasakan dan gerakan mekanik yang diberikan pada bahan. Pemasakan dapat dilakukan secara proses tersendiri maupun dilakukan simultan dengan proses penghilanagn kanji dan pengelantangan. Untuk bahan dengan kandungan kotoran yang tinggi sebaiknya dilakukan secara terpisah (serat-serat alam), sedangkan untuk bahan yang terbuat dari serat sintetik atau serat campuran biasanya dilakukan proses simultan.
C.   PROSES RELAKSASI (RELAXING)
Proses relaksasi merupakan proses khusus yang hanya dilakukan pada serat sintetik terutama serat sintetik yang terdiri dari serat filament seperti poliester, nilon, akrilik, dan spandex. Tujuan proses relaksasi adalah untuk mencegah timbulnya efek crease mark, mendapatkan pegangan yang lembut, lemas dan bergelombang pada bahan dan untuk mengetahui suhu kritis saat serat mengkeret maksimum.
Pada proses relaksasi bahan dibiarkan melepaskan tegangan alaminya secara perlahan-lahan melalui perendaman dengan pemanasan. Terdapat dua metode relaksasi yaitu metode perendaman (Exhaust) dan metode kontinyu menggunakan mesin relaksasi Goller dan Sofcer. Pada metode exhaust kain yang akan direlaksasi harus dalam keadaan tersusun rapi. Hal ini dimaksudkan supaya tidak terjadi kekusutan pada saat proses berlangsung. Sedangkan metode kontinyu biasanya kain dalam keadaan terbuka lebar dan akan mengalami relaksasi melalui semprotan air yang ada dalam mesin.
D.   PROSES PEMANTAPAN PANAS (HEAT SETTING)
Proses pemantapan panas bertujuan untuk menstabilkan dimensi bahan tekstil yang terbuat dari serat sintetik sehingga dimensi bahan tidak berubah pada proses selanjutnya. Ada dua metode yang digunakan yaitu pemantapan panas basah dan kering. Bahan tekstil yang mengalami pemantapan panas akan memiliki molekul polimer sejajar sumbu seratnya dan dimensi yang stabil.
Proses pemantapan panas dapat dilakukan pada benang, kain tenun, maupun kain rajut. Pemantapan panas pada benang dilakukan pada rol-rol panas, kain tenun dan kain rajut menggunakan mesin Stenter. Proses pemantapan panas dapat dilakukan dengan tiga cara :
1.      Pemantapan panas awal (Pre-Setting) → pemantapan pada bahan yang masih grey / mentah.
2.      Pemantapan panas antara (Intermediate-Setting) → bahan dimantapkan setelah pemasakan.
3.      Pemantapan panas akhir (Post-Setting) → bahan dimantapkan setelah proses pewarnaan.
Adapun dua metode pemantapan panas yaitu :
1.  Pemantapan panas basah (Wet / Steam Setting) → pemantapan bahan dengan bentuan uap panas dari mesin steamer.
2.  Pemantapan panas kering (Dry Setting) → penamtapan panas dengan menggunakan udara kering pada suhu tinggi yang berasal dari mesin stenter.
E.    PROSES PENGURANGAN BERAT (WEIGHT REDUCE)
Ada banyak metode yang dapat digunakan, salah satunya adalah metoda exhaust/perendaman suhu dan tekanan tinggi menggunakan mesin HT-dyeing. Kain yang telah mengalami pengurangan berat akan terasa lebih lembut dan langsai.
Selain metode exhaust, terdapat metode lagi pada proses pengurangan berat yang tergantung dari jenis mesin yang tersedia.
1.      Metoda exhaust/perendaman pada suhu dan tekanan tinggi
2.      Metoda pad-Rol-Batching
3.      Metoda pad-steam
4.      Metoda pad-cure
5.      Metoda pad-radiasi




Baca Artikel lainya:

0 comments:

Posting Komentar