Tweet |





Ia berjalan di depan meja ‘donation’,
kami berpikir: ‘dia akan lewat…’
“Saya ingin menyumbang!”
Ia menuang koin dari mangkuknya.
Para petugas mengulurkan tangan ingin membantu,
tapi dia ingin melakukannya dengan tangannya sendiri.
Kami semua tak bisa berkata-kata,
ia memberikan semua yang diperolehnya
kepada Lembaga Amal dengan usahanya sendiri.
“Saya masih punya uang.”
Ia berkata dengan antusias sambil merogoh saku celananya.
Ia mengambil beberapa lembar uang 10 dollar
dan … menyumbang!
0 comments:
Posting Komentar