Tweet |
PREDIKSI PEMENANG PILKADA JAKARTA 2012 - Pesta demokrasi terbesar di Jakarta akan segera digelar yaitu pada tgl 11 juli 2012. dari 6 calon cagub dan cawagub yang mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta akan terpilih satu pemenang yang akan meminpin Jakarta 4 tahun kedepan. dari berbagai hasil survei dan prediksi tentang pemenang pilkada Jakarta 2012 didapatkan hasil prediksi Pemenang Pilkada Jakarta 2012
Prediksi Hasil Pilgub Jakarta 2012
– Hasil survei yang dilakukan Laboratorium Fakultas Ilmu Politik
Universitas Nasional dan Madani Institute menunjukkan, pasangan Hidayat
Nur Wahid-Didik J Rachbini memiliki tingkat popularitas dan keterpilihan
(elektabilitas) tertinggi dibandingkan lima bakal peserta Pilkada DKI
Jakarta lainnya. Dari survei tersebut terlihat bahwa dukungan terbesar
bagi pasangan yang diusung Partai Keadilan Sejahtera ini datang dari
kalangan profesional.
Dede R
Hidayat, anggota tim peneliti dari Madani Institute menjelaskan,
kalangan profesional tergolong dalam kelompok pemilih rasional. Mereka
akan memilih berdasarkan tolok ukur yang jelas. Standar tersebut bisa
berdasarkan kualifikasi dan keunggulan kandidat, bisa juga karena faktor
kepercayaan akan kepemimpinan seseorang.
“Dukungan
kuat dari kalangan profesional ini juga harus dikaitkan dengan variabel
lain yang disurvei. Variabel tersebut adalah mengenai ketidakpuasan kaum
profesional atas kinerja incumbent,” ujar Dede Hidayat saat dihubungi
Kompas.com di Jakarta, Kamis (3/5/2012).
Ketidakpuasan
itu membuat mereka mencoba mencari alternatif lain yang lebih potensial
membangun Jakarta. Alternatif itu ditemukan pada diri pasangan anggota
DPR RI ini. Kegagalan petahana juga membuat banyak dari kalangan
profesional mengabaikan bidang keahlian calon.
“Setelah
melihat orang yang mengaku ahlinya gagal, mereka merasa persoalan
Jakarta lebih terletak pada kepemimpinan, tidak lagi harus ahlinya,”
kata Dede.
Dengan
dikenal sebagai tokoh berintegritas moral baik dan memiliki rekam jejak
yang bersih, Dede menilai tidak keliru bila akhirnya responden
menjatuhkan pilihan pada Hidayat-Didik.
Sementara
itu, terkait terpuruknya pasangan Alex Noerdin-Nono Sampono, peneliti
Madani Institute ini melihat ada dua penyebab utama. Alasan pertama
adalah karena keduanya relatif belum dikenal oleh masyarakat Jakarta.
Sedangkan alasan kedua adalah belum efektif dan solidnya mesin partai
pengusung keduanya.
“Bisa
dikatakan, mesin partai pendukung belum terlalu nampak bekerja.
Kader-kader mereka juga tidak sesolid dan semilitan kader-kader yang
mendukung Pak Hidayat dan Pak Didik,” sebut Dede.
Hal ini
cukup mengherankan. Pasalnya, Alex-Nono diusung tiga parpol yang
memiliki basis massa yang kuat di Jakarta. Ketiganya adalah Partai
Golkar, PPP, dan PDS. Jika hitungannya dikonversi berdasarkan kursi di
DPRD DKI, jumlah kursi ketiga partai tersebut setara dengan jumlah kursi
pendukung Hidayat-Didik dari PKS.
Kenyataannya,
hasil survei menyajikan data yang bertolak belakang: Hidayat-Didik di
posisi teratas, sementara itu pasangan Alex-Nono terpuruk di posisi
kedua dari bawah. Hasil survei persepsi publik atas Pilkada DKI
dipaparkan oleh Laboratorium FISIP Unas dan Madani Institute di Kampus
Unas, Pejaten, Jaksel, Rabu (2/5/2012). Survei ini dilakukan atas
responden yang bermukim di keenam wilayah Provinsi DKI, termasuk
Kepulauan Seribu, dalam periode 21-28 April 2012.
Semua
responden adalah warga yang telah memiliki hak pilih dengan kategori
usia antara 20 -56 tahun. Hasilnya, pasangan Hidayat-Didik menempati
posisi pertama untuk tingkat popularitas maupun keterpilihan atau
elektabilitas.
Berdasarkan
pekerjaan responden, pemilih pasangan berlatar belakang dosen ini
datang dari kalangan profesional yang mencapai 64 persen dari suara
dukungan. Dari kategori pendidikan, dukungan bagi keduanya datang dari
responden berlatar belakang pendidikan tinggi, diploma sampai doktoral,
dengan persentase mendekati 50 persen responden. Sedangkan dari sisi
usia, pemilih Hidayat – Didik lebih dari 40 persen berusia antara 21-40
tahun.
sumber : prediksi.web.id
0 comments:
Posting Komentar