Tweet |
A.
PROSES
PENGELANTANGAN DAN PEMUTIHAN OPTIK
Proses pengelantangan dan pemutihan optik
merupakan proses lanjutan setelah proses pemasakan. Dalam industri tekstil
proses ini dapat dilakukan dengan sistem kontinyu dan diskontinyu. Bahan yang
telah diproses pengelantangan dan atau pemutihan optik akan memiliki derajat
putih yang lebih baik. Proses pengelantangan ditujukan untuk mendapatkan kain
yang memang dijual sebagai kain putih (dilakukan pengelantangan sempurna dan
dilanjutkan pemutihan optik), atau untuk kain yang akan dicelup warna muda dan
cerah (hanya dilakukan pengelantangan sebagian).
B.
TUJUAN
DAN MEKANISME PENGELANTANGAN DAN PEMUTIHAN OPTIK
Tujuan proses pengelantangan adalah untuk
menghilangkan kotoran-kotoran organik yang terwujud sebagai pigmen-pigmen warna
alam yang tidak bisa hilang hanya dengan proses pemasakan saja. Hal yang sangat
berbeda antara pengelantangan dan pemutihan optik, dimana tujuan proses
pemutihan optik adalah untuk menambah kecerahan bahan karena bahan mampu
memantulkan sinar lebih banyak sehingga kain nampak lebih putih dan lebih
cerah.
Mekanisme pengelantangan ini sendiri
dilakukan dengan merendam bahan dengan suatu larutan yang mengandung zat
pengelantang yang bersifat oksidator maupun zat pengelantang yang bersifat
reduktor. Senyawa-senyawa organik dalam bahan yang mempunyai ikatan rangkap
dioksidasi atau direduksi menjadi ikatan tunggal atau menjadi senyawa yang
lebih sederhana sehingga bahan tekstil tersebut menjadi putih.
Pada proses pemutihan optik bahan direndam
dalam larutan pemutih optik dimana zat ini nantinya akan menyerap sinar
matahari / sinar ultraviolet dan memantulkannya menjadi sinar tampak pada
daerah ungu-biru, sehingga jumlah sinar yang dipantulkan bahan bertambah dan
mengurangi pantulan sinar pada daerah kuning atau merah pada bahan.
C.
METODE
PENGELANTANGAN
Proses pengelantangan yang dilakukan pada
selulosa umumnya menggunakan zat oksidator sebagai zat pengelantang. Zat
pengelantang yang bersifat oksidator dibagi menjadi dua golongan yaitu :
1. Mengandung
Khlor = Natrium hipoklorit (NaOCl),
Natrium klorit (NaClO2),
dan
kaporit / Ca(ClO)2.
2. Tanpa
Khlor = Hidrogen peroksida
(H2O2), Natrium peroksida
(Na2O2),
Natrium borak (Na2BO3), Kalium permanganat (KMnO4),
Kalium kromat (K2CrO4)
Metode yang digunakan untuk proses
pengelantangan dapat dilakukan secara bak maupun kontinyu. Pengelantangan pada
kondisi suhu kamar juga bisa dilakukan dengan metode bak atau J-Box tanpa
pemanasan. Pada sistem kontinyu (dibenam peras) dengan larutan pengelantang dan
didiamkan selama waktu tertentu tergantung dari khlor aktif yang digunakan.
0 comments:
Posting Komentar