Rabu, 30 November 2011

PENGELANTANGAN DAN PEMUTIH OPTIK (BLEACHING & OPTICAL BRIGHTENNING)


A.   PROSES PENGELANTANGAN DAN PEMUTIHAN OPTIK
Proses pengelantangan dan pemutihan optik merupakan proses lanjutan setelah proses pemasakan. Dalam industri tekstil proses ini dapat dilakukan dengan sistem kontinyu dan diskontinyu. Bahan yang telah diproses pengelantangan dan atau pemutihan optik akan memiliki derajat putih yang lebih baik. Proses pengelantangan ditujukan untuk mendapatkan kain yang memang dijual sebagai kain putih (dilakukan pengelantangan sempurna dan dilanjutkan pemutihan optik), atau untuk kain yang akan dicelup warna muda dan cerah (hanya dilakukan pengelantangan sebagian).
B.   TUJUAN DAN MEKANISME PENGELANTANGAN DAN PEMUTIHAN OPTIK
Tujuan proses pengelantangan adalah untuk menghilangkan kotoran-kotoran organik yang terwujud sebagai pigmen-pigmen warna alam yang tidak bisa hilang hanya dengan proses pemasakan saja. Hal yang sangat berbeda antara pengelantangan dan pemutihan optik, dimana tujuan proses pemutihan optik adalah untuk menambah kecerahan bahan karena bahan mampu memantulkan sinar lebih banyak sehingga kain nampak lebih putih dan lebih cerah.
Mekanisme pengelantangan ini sendiri dilakukan dengan merendam bahan dengan suatu larutan yang mengandung zat pengelantang yang bersifat oksidator maupun zat pengelantang yang bersifat reduktor. Senyawa-senyawa organik dalam bahan yang mempunyai ikatan rangkap dioksidasi atau direduksi menjadi ikatan tunggal atau menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga bahan tekstil tersebut menjadi putih.
Pada proses pemutihan optik bahan direndam dalam larutan pemutih optik dimana zat ini nantinya akan menyerap sinar matahari / sinar ultraviolet dan memantulkannya menjadi sinar tampak pada daerah ungu-biru, sehingga jumlah sinar yang dipantulkan bahan bertambah dan mengurangi pantulan sinar pada daerah kuning atau merah pada bahan.
C.   METODE PENGELANTANGAN
Proses pengelantangan yang dilakukan pada selulosa umumnya menggunakan zat oksidator sebagai zat pengelantang. Zat pengelantang yang bersifat oksidator dibagi menjadi dua golongan yaitu :
1.    Mengandung Khlor     = Natrium hipoklorit (NaOCl), Natrium klorit (NaClO2),
dan kaporit / Ca(ClO)2.    
2.    Tanpa Khlor                = Hidrogen peroksida (H2O2), Natrium peroksida   
(Na2O2), Natrium borak (Na2BO3), Kalium permanganat (KMnO4), Kalium kromat (K2CrO4)
Metode yang digunakan untuk proses pengelantangan dapat dilakukan secara bak maupun kontinyu. Pengelantangan pada kondisi suhu kamar juga bisa dilakukan dengan metode bak atau J-Box tanpa pemanasan. Pada sistem kontinyu (dibenam peras) dengan larutan pengelantang dan didiamkan selama waktu tertentu tergantung dari khlor aktif yang digunakan.


Baca Artikel lainya:

0 comments:

Posting Komentar