Tweet |
SIFAT FISIK SUATU ZAT DAN GAYA INTERAKSI ANTAR MOLEKUL
Interaksi Ion-dipol
Mengapa garam dapat larut dalam air?
·
Antara
ion dan ion terjadi interaksi karena adanya gaya tarik antara ion positif dan ion
negatif.
·
Pada
interaksi antara ion bermuatan dengan molekul polar (yaitu molekul dengan
dipol) terjadi gaya
tarik antara kation ujung negatif dipol atau anion dengan ujung positif dipol.
·
Gaya ion dipol adalah
penting dalam terjadinya larutan dalam pelarut polar, misalnya larutan garam
dalam air.
Interaksi antar molekul
Molekul
netral (bukan seperti ion) terdapat gaya tarik
berupa gaya
elektrostatik, diantaranya:
·
Gaya
dipol-dipol
·
Ikatan hidrogen
a.
Gaya Dipol-dipol
- Gaya tarik antar molekul, yang bukan merupakan gaya tarik antar ion, biasanya disebut sebagai gaya van der Waals.
- Adanya fasa padat dan cair suatu zat untuk senyawa tertentu atau unsur merupakan konsekuensi dari gaya tarik antar molekul pembentuk zat tersebut. Jika tidak terdapat gaya tarik maka kumpulan molekul atau atom suatu zat akan berwujud gas walaupun tidak ada kenaikan suhu atau penurunan tekanan.
- Gaya antar molekul pada umumnya lemah dibandingkan dengan gaya kovalen. Hanya 16 kJ/mol yang diperlukan untuk memutuskan gaya tarik antar molekul HCl dari keadaan cair (merupakan energi yang terukur saat menguapkan sampel). Dibutuhkan 431 kJ/mol untuk memutuskan ikatan kovalen antara atom H dan Cl pada molekul HCl.
- Suhu pada titik didih memberikan energi kinetik yang diperlukan untuk mengatasi gaya tarik antar molekul, seperti halnya pengaruh suhu pada pelehan padatan. Kekuatan gaya antar molekul menjelaskan sifat fisik pada zat seperti titik leleh, titik didih dan tekanan uap.
- Gaya dipol-dipol dimiliki pula oleh molekul polar yang netral.
- Molekul polar saling menarik satu sama lain, ketika bagian yang positif pada molekul berada di dekat ujung dipol molekul lain yang bermuatan negatif. Molekul polar haruslah sangat dekat pada jarak yang signifikan untuk terjadinya gaya tarik menarik antara dipol-dipol.
- Gaya dipol-dipol merupakan gaya yang lebih lemah dari gaya tarik menarik ion-dipol.
- Gaya dipol-dipol meningkat sesuai dengan kenaikan kepolaran yang dimiliki oleh molekulnya
Gambar 3.2. Interaksi dipol dipol
·
Pengaruh
interaksi dipol-dipol ini dapat kita amati dari kenaikan titik didih untuk
molekul polar pada massa
yang serupa, tetapi memiliki dipol yang semakin besar.
Zat
|
Massa Molekul (sma)
|
Momen
Dipol, u (D)
|
Titik
Didih (K)
|
Propana
|
44
|
0.1
|
231
|
Dimetil
eter
|
46
|
1.3
|
248
|
Metil
klorida
|
50
|
2.0
|
249
|
Asetaldehid
|
44
|
2.7
|
294
|
Asetonitril
|
41
|
3.9
|
355
|
b. Gaya Dispersi London
Asumsi awal :
- Atom unsur-unsur gas mulia, akan terbayang benda bulat yang kecil tanpa ada muatan karena netral dan stabil tidak akan tarik menarik juga karena tidak terjadi pengkutuban.
- Atom atau molekul non polar tampaknya tidak akan memiliki gaya tarik menarik antar molekulnya.
Fakta
- menunjukkan gas mulia dapat berwujud cair.
Pasti ada sesuatu
yang menahan mereka untuk tetap bersatu.
Maka :
- Atom bukanlah suatu benda yang diam saja,
- kerapatan elektron berfluktuasi di sekitar atom.
Pada satu titik
mungkin saja kerapatan elektron pada salah satu sisi atom lebih besar
dibandingkan sisi yang lainnya. Sehingga
kita memiliki dipol sesaat. Atom-atom
pada keadaan dingin akan bergerak tidak terlalu cepat, sehingga sebuah atom
sehingga sebuah atom akan terpengaruhi oleh adanya dipol ini, dan akan
mengkutub dengan sendirinya sebagai
respon. Gaya tarik antara atom, yaitu interaksi
antara dipol sesaat dan dipol terinduksi ini tidak terlalu kuat, sebagian malah
sangat lemah, tapi tetap ada.
Untuk menjelaskan gaya dispersi London
pada atom helium yang memiliki 2 elektron dapat dilakukan sebagai berikut:
·
Elektron
dianggap memiliki sifat seperti partikel
·
Pada
umumnya, distribusi elektron di sekitar inti berbentuk lingkaran simetris
·
Atom-atom
non-polar dan tidak memiliki momen dipol
·
Distribusi
elektron sekitar atom tunggal, suatu saat mungkin tidak benar-benar simetris.
-
Kedua
elektron mungkin berada pada kedua sisi inti
-
Atom
akan memiliki momen dipol pada waktu tertentu (yaitu dipol sesaat)
-
Atom
yang terdekat akan terpengaruh dengan adanya dipol sesaat
-
Elektron
atom tetangga akan dijauhkan dari daerah negatif pada atom tersebut atau
ditarik bagian positifnya.
·
Akibat
tolakan elektron, dipol sementara pada satu atom dapat menginduksi dipol serupa
pada atom tetangga.
·
Ini
akan menyebabkan atom tetangga tertarik satu sama lain, ini hanya sesuai jika
atom saling berdekatan
·
Medan listrik luar dapat
menyebabkan adanya induksi dipol dimana elektron akan terdistribusi dan menyebabkan molekul
terpolarisasi.
·
Kemampuan suatu molekul untuk diganggu
distribusi elektronnya disebut kebolehpolaran.
·
Kebolehpolaran
yang lebih besar pada suatu molekul akan mempermudahnya untuk terinduksi
membentuk momen dipol dan semakin kuat gaya
dispersi.
·
Atom
yang lebih besar akan memiliki kebolehpolaran yang lebih besar
-
Elektronnya
akan berada jauh dari inti (distribusi tidak simetris akan menghasilkan dipol
yang lebih besar sehingga pemisahan yang terjadi lebih besar)
-
Jumlah
elektron yang lebih banyak (akan menimbulkan kemungkinan distribusi tidak
simetris yang lebih tinggi)
·
Molekul
yang besar juga akan cenderung memiliki kebolehpolaran yang lebih besar, karena
memiliki jumlah elektron yang lebih banyak.
·
Gaya dispersi dapat
ditingkatkan, sehingga molekul yang lebih besar.
·
Gaya dispersi hanya kuat
ketika atom tetangganya benar-benar dekat.
Coba perhatikan data titik didih pada kelompok senyawa halogen berikut
Gas halogen
|
Jumlah
elektron
|
Titik didih (oC)
|
F2
|
18
|
-188.1
|
Cl2
|
34
|
-34.0
|
Br2
|
70
|
59.5
|
I2
|
106
|
185.2
|
c. Ikatan Hidrogen
·
Pada molekul yang memiliki ikatan hidrogen
memiliki kelebihan pasangan elektron yang tidak digunakan untuk berikatan:
·
Atom hidrogen terikat langsung pada atom
unsur yang elektronegatif, menyebabkan hidrogen relatif bermuatan positif.
·
Setiap unsur di atas yang terikat pada
hidrogen memiliki pasangan elektron yang tidak dipergunakan untuk berikatan.
Pada air, ikatan oksigen-hidrogen adalah
polar, oksigen merupakan unsur yang lebih elektronegatif sehingga molekulnya
menjadi polar (bentuk molekul tidak linier tapi berbentuk V). Ini disebabkan adanya pasangan elektron yang
tak berikatan pada atom oksigen. Salah
satu ujung bermuatan negatif sedangkan hidrogen yang relatif bermuatan positif
akan menarik ujung oksigen dari molekul lain yang bermuatan negatif. Antaraksi antar molekul ini dinamai dengan
ikatan hidrogen ini dan bertindak seperti layaknya lem yang menahan molekul air
untuk tetap bersama-sama.
Ikatan
hidrogen dalam air ini, menimbulkan sifat fisik yang sangat mengherankan, titik
didih air, sebagai contoh, jauh lebih besar dibanding senyawa yang lebih berat
tapi tidak memiliki ikatan hidrogen.
Untuk itulah seluruh umat manusia seharusnya bersyukur atas terciptanya
ikatan hidrogen, karena kalau tidak maka air akan berwujud gas pada suhu
kamar.
Gas halogen
|
Massa molekul relatif
|
Titik didih
(oC)
|
H2O
|
18
|
100
|
H2S
|
34
|
-65
|
H2Se
|
81
|
-45
|
H2Te
|
130
|
-15
|
·
Ikatan
hidrogen dianggap sebagai interaksi dipol-dipol khusus.
·
Ikatan antara hidrogen dan atom yang
elektronegatif seperti F, O dan N adalah sangat polar:
·
Atom
hidrogen tidak memiliki elektron bagian dalam, satu-satunya elektron yang ada
adalah elektron yang dipergunkannya untuk berikatan.
·
Muatan positif akan menarik muatan negatif
pada atom elektronegatif molekul tetangga terdekat. Karena atom hidrogen dalam ikatan polar akan
memiliki kekurangan elektron pada satu sisi, maka atom hidrogen akan sangat
dekat dengan atom tetangga yang sangat elektronegatif, dan berinteraksi dengan
sangat kuat (ingat semakin dekat semakin kuat gaya elektrosatisnya). Kekuatan ikatan
hidrogen beragam dari sekitar 4 kJ/mol hingga 25 kJ/mol, jadi masih lebih lemah jika dibandingkan
dengan ikatan kovalen, tetapi lebih kuat dari gaya tarik dipol-dipol dan dari
gaya dispersi.
·
Ikatan
hidrogen memiliki peran penting dalam pengaturan molekul biologis, terutama
dalam menentukan struktur protein.
Air
memiliki kemampuan khusus dalam membentuk jaringan ikatan hidrogen. Sebagai cairan energi kinetik molekul
menunjukkan jaringan ikatan hidrogen.
Ketika didinginkan pada bentuk padat molekul air teratur dalam susunan
yang membuat gaya
tarik ikatan hidrogen maksimum
-
Setiap
molekul air dapat berpartisipasi dalam empat ikatan hidrogen
-
Susunan
molekul ini memiliki volume terbesar (sehingga kurang rapat) dibandingkan
dengan cairan air, sehingga air mengembang ketika dibekukan.
-
Susunannya
memiliki bentuk geometri heksagonal (termasuk enam molekul dalam sebuah
struktur cincin) yang merupakan struktur dasar pembentukan serpihan salju
dengan enam sisi.
3.2.
Sifat Fisik dan Gaya antar Molekul
·
Sifat fisik ditimbulkan adanya gaya antar aksi antar
molekul.
·
Molekul yang berwujud gas terjadi karena gaya antaraksi antar
molekulnya lemah.
0 comments:
Posting Komentar