Jumat, 18 November 2011

DEKOMPOSISI KAIN HANDUK



I.            MAKSUD DAN TUJUAN
Ø  Untuk mengetahui konstrusi anyaman dari kain handuk
Ø  Untuk melakukan analisa pada kain handuk

II.           TEORI PENDEKATAN
Kain berbulu merupakan salah satu jenis kain yang dapat digolongkan kedalam kain khusus. Kain ini terdiri dari benang-benang yang menjulur keluar dari permukaan anyaman dasar dan membentuk bulu atau jeratan. Dilihat dari benang pembentuk bulu maka secara garis besar kain bulu dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1.      kain berbulu pakan
2.      kain berbulu lusi
Kain Handuk
Kain handuk ini dapat digolongkan kedalam kain berbulu lusi (“Terry” pile). Pada kain ini sebagian benang-benang lusi tertentu membentuk jeratan (loop) atau lengkungan yang menonjol dipermukaan kain. Struktur kain ini tersusun oleh satu macam pakan dan dua macam lusi yang lalatan tenunnya terpisah. Satu macam lusi bersama pakan membentuk kain dasar, sedangkan satu macam lusi lainnya membentuk bulu-bulu loop tersebut.
Perbedaan kain jenis ini bila dibandingkan dengan kain berbulu lusi yang biasa adalah bahwa pembentukan bulu disini tidak menggunakan bantuan kawat melainkan menggunakan gerakan sisir tenun dan alat pengulur lusi yang memungkinkan jeratan-jeratan benang (loop) terbentuk. Jeratan-jeratan bisa dibentuk pada sebelah muka kain atau pada kedua muka kain.
Tidak seperti menenun kain biasa yang setiap kali peluncuran teropong, disusul dengan pengetekan pakan untuk merapatkan pada kain. Pada pembuatan kain handuk ini pengetekan untuk merapatkan benang pakan pada kain dilakukan setelah beberapa kali peluncuran pakan terjadi.  
Kain ini biasa dibuat dari benang-benang linen atau kapas dipakai untuk keperluan lap mandi, lap tangan, pakaian olahraga dan sebagainya, tetapi masih mungkin dibuat dari benang-benang lainnya.
III.         ALAT DAN BAHAN
Ø  Loop
Ø  Jarum
Ø  Gunting
Ø  Penggaris
Ø  Neraca analitik
Ø  Microbalance
Ø  Kain handuk

IV.         LANGKAH KERJA
1.      Menentukan arah lusi dan arah pakan dari kain handuk yang akan diuji
2.      Menentukan konstruksi anyaman kain handuk
3.      Menghitung tetal lusi dasar, lusi bulu atas, lusi bulu bawah dan tetal pakan pada lima tempat yang berbeda
4.      Memotong contoh uji kain handuk hingga berukuran l0 x l0  cm
5.      Menimbang contoh uji kain handuk yang berukuran l0 x l0 cm pada neraca analitik
6.      Mengambil 10 helai lusi dasar, 10 helai lusi bulu atas, 10 helai lusi bulu bawah
7.      Mengambil l0 helai  pakan
8.      Kemudian timbang berat 10 helai lusi dasar, 10 helai lusi bulu atas, 10 helai lusi bulu bawah, 10 helai pakan pada alat Microbalance.
9.      Lakukan perhitungan berdasarkan pada data hasil praktikum tersebut diatas untuk mencari dan mendapatkan nilai mengkeret benang, nomor benang, berat hasil perhitungan dan selisih berat antara hasil penimbangan dan hasil perhitungan.

V.           DATA PERCOBAAN

Gambar Anyaman:













Keterangan :




Z  Tetal Lusi Dasar =  = 28 helai / inch
Z  Tetal Lusi Bulu Atas =  = 15 helai / inch
Z  Tetal Lusi Bulu Bawah =  = 15 helai / inch
Z  Tetal Pakan =  = 44 helai / inch
Z  Berat kain ( 10 X 10 ) cm = 4010 mg = 4,01 g
Z  Berat 10 helai benang lusi dasar = 69 mg = 0,069 g
Z  Berat 10 helai benang lusi bulu atas = 303 mg = 0,303 g
Z  Berat 10 helai benang lusi bulu bawah = 265 mg = 0,265 g
Z  Berat 10 helai benang pakan = 35 mg = 0,035 g
Z  Panjang benang lusi dasar rata-rata ( setelah diluruskan )
=  
=  10,9 cm = 0,109 m
Z  Panjang benang lusi bulu atas rata-rata ( setelah diluruskan )
=  
=  40,98 cm = 0,04098 m
Z  Panjang benang lusi bulu bawah rata-rata ( setelah diluruskan )
=  
=  41,08 cm = 0,04108 m
Z  Panjang benang pakan rata-rata ( setelah diluruskan )
=
=  10,46cm = 0,1046 m
Z  Mengkeret Lusi Dasar          =
                                             =
                                             =  8,26 %
Z  Mengkeret Lusi Bulu Atas   =
                                             =
                                             =  75,6 %
Z  Mengkeret Lusi Bulu Bawah           =
                                                         =
                                                         =  75,66 %
Z  Mengkeret Pakan     =
                                 =
                                 =  4,4%
Z  Nomer Benang Lusi Dasar
Nm =  15,8
Ne1 = 0,59 Nm = 0,59 X 15,8 = 9,322
Tex =   63,3
Z  Nomer Benang Lusi Bulu Atas
Nm =  13,5
Ne1 = 0,59 Nm = 0,59 X 13,5 = 7,965
Tex =   74,07
Z  Nomer Benang Lusi Bulu Bawah
Nm =  15,5
Ne1 = 0,59 Nm = 0,59 X 15,5 = 9,145
Tex =   64,5


Z  Nomer Benang Pakan
Nm =  29,89
Ne1 = 0,59 Nm = 0,59 X 29,89 = 17,64
Tex =   33,46
Z  Dengan penimbangan :
·         Berat kain / m2 = 4,01 X 100 = 401 g 
Z  Dengan perhitungan :
·         Berat lusi dasar / m2       =
                                             = 
                                             =  76,05 g
·         Berat lusi bulu atas / m2 =
                                             = 
                                             =  179,28 g
·         Berat lusi bulu bawah / m2 =
                                             =
                                             = 156,53 g
·         Berat pakan / m2             =
                                             =
                                             = 60,62 g
·         Berat kain / m2 = 76,05 + 179,28 + 156,53 + 60,62 = 472,48 g
Z  Selisih berat ( penimbangan dengan perhitungan )
= 15,13 %

VI.         DISKUSI
Setelah melakukan dekomposisi pada kain handuk ini, didapat selisih berat yang cukup besar antara hasil penimbangan dengan hasil perhitungan. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1.      Penimbangan benang pakan bulu yang kurang teliti, dimana bulu ini mempunyai ukuran yang cukup kecil dan sangat mudah tertiup angin. Oleh karena itu kita harus berhati-hati jangan sampai ada bagian yang hilang.
2.      Pemotongan kain yang kurang tepat (tidak sesuai dengan ukuran: 10X10 cm) sehingga data berat kain hasil penimbangan menjadi kurang akurat.

VII.        KESIMPULAN
Dari praktikum dekomposisi kain handuk yang telah dilakukan ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.      Kain handuk adalah kain berbulu yang dihasilkan oleh benang lusi yang proses pengetekannya dilakukan setelah beberapa kali peluncuran pakan terjadi.  
2.      Hasil analisa kain:


Baca Artikel lainya:

0 comments:

Posting Komentar